Analisa Biaya Drainase Perkotaan Terhadap Terjadinya Perubahan Tataguna Lahan Di Pusat Pemerintahan Kabupaten Nagekeo
Abstract
Pengalihan fungsi lahan perkotaan yang berlebihan menimbulkan pengurangan air masuk kedalam tanah pada saat terjadi hujan. Dalam kondisi ini akan terjadi banyak persoalan antara lain banjir, erosi dan sedimentasi yang pada akhirnya mempengaruhi sistem drainase kota. Metode penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan data antara lain, perubahan tata guna lahan di pusat pemerintahan kabupaten Nagekeo 32 Ha, Luas DAS 2891 Ha. Topografi termasuk daerah rendah, maka koefisien pengaliran sebesar C = 0,03. Geologi berjenis batuan Vulkanik dan Sediman, sehingga koefisien pengaliran C = 0,16. Keadaan permukaan tanah ditumbuhkan padang rumput, maka koefisien pengaliran C = 0,21. Dari hasil analisis diketahui saluran drainase perkotaan berbentuk trapesiun, dengan saluran primer lebar bawah (b) 1,20 meter, lebar atas (T) 2,44 meter, ambang bebas (tb) 0,50 meter. Saluran sekunder b = 0,335 meter, T = 0,696 meter, fb = 0,205 meter. Saluran tersier b = 0,231 m, T = 0, 480 meter, fb = 0,170 meter. Saluran drainase jalan b = 0,08 meter, T = 0, 165 meter, fb = 0,10 meter. Biaya pembangunan sebesar Rp. 2,084, 865, 628, 00
Downloads
Keywords:
Tataguna Lahan, Drainase, BiayaReferences
Anonim, 1987, Drainase Perkotaan, Penerbit Gunadarma, Jakarta
Chow.V.T, 1992, Hidrolika Saluran, Penerbitan Gunadarma, Jakarta
Disgustiva, 1996, Drainase Perkotaan, Penerbit Gunadarma, Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 1998. Tata Cara Pembuatan Study Kelayakan Drainase Perkotaan, Ditjen Cipta Karya, Jakarta
Kodoatie, Rj Dan Sugiyanto, 2002. Banjir, Beberapa Penyebab Dan Metode Pengendalian Dalam Presepelesif Lingkungan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suripin, 2004. Sistim Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Penerbit Andi, Yokyakarta
Westi, 2008. Drainase Perkotaan, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta